MEA adalah bentuk integrasi ekonomi
ASEAN dalam artian adanya system perdagaangan bebas antara Negara-negara
asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati
perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).
Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan
Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk
mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN
Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang
Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para
pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada
tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas
barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih
bebas.
Kesepakatan bersama untuk mengintegrasikan
berbagai negara Asean(Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand,
Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar) yang masing-masing
memiliki latar-belakang sosial-budaya, ideologi politik, ekonomi dan
kepentingan berbeda ke dalam suatu komunitas yang disebut Masyarakat Ekonomi
Asean ini masih menghadapi sejumlah kendala besar, khususnya bagi Indonesia
yang masih dihadapkan dengan berbagai masalah multi dimensi yang sarat
kepentingan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi
2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN
untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada
dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka,
berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten
dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan
pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan. Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan basis produksi tunggal
membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah
untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat
integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis,
tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN.
Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Ada 3 bidang utama yang
menjadi fokus pada MEA 2015 yaitu Politik dan Keamanan, Sosial
Budaya, serta Ekonomi. Secara umum Indonesia telah menyatakan kesiapannya
terhadap dua bidang utama tujuan dari MEA yaitu bidang Politik-Keamanan dan
bidang Sosial Budaya. Salah satu tujuan Masyarakat Ekonomi ASEAN ini
adalah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk
kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Pengaruh MEA terhadap
perekonomian indonesia sangat besar dan dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih
luas lagi untuk masyarakat Indonesia.
Tujuan utama dari masyarakat Asean
adalah Indonesia. menurut mereka pasar Indonesia adalah pasar yang bagus. Pasar
besar dengan masyarakat yang konsumtif. Sementara masyarakat dan SDM Indonesia
masih belum menyadari akan hal ini. Persaingan bebas yang sudah didepan mata
seharusnya menyadarkan mereka akan menjadi apa kelak SDM produktif Indonesia.
Jobseeker atau JobCreator?
Job Seeker adalah orang-orang yang
mencari pekerjaan. saat ini Indonesia menyandang sebagai gelar Negara yang
mempunyai sarajana terbanyak urutan kelima di dunia. Setiap tahunnya ribuan
lulusan dari berbagai universitas berlomba melamar pekerjaan sesuai
dengan bidang mereka selama di perkuliahan. Namun, lapangan kerja yang
terbatas membuat banyaknya pengangguran di Indonesia.
Sedangkan Job Creator adalah
orang-orang yang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri hingga mampu
mempekerjakan orang lain. Walaupun pengangguran Indonesia yang besar, namun
Indoinesia juga memiliki banyak Wirausahawan-wirausahawan terbaiknya.
Memang belum banyak yang saya
siapkan untuk menyambut era persaingan pasar bebas yang sebentar lagi. Tapi
saya terus beruasaha agar kualifikasi dan kemampuan yang saya miliki tidak
kalah saing dengan masyarakat dari Negara tetangga. Memang tujuan terbesar saya
adalah menjadi Job Creator. Orang-orang yang ada pada garis Job Creator adalah
orang-orang yang hebat. Betapa tidak, mereka mampu menghasilkan dan
mempekerjakan orang lain. Bukan hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga
untuk orang lain.
Job Creator atau biasa kita sebut
sebagai wirausaha pun bukan hanya sekedar membuka lapangan pekerjaan saja,
tetapi mereka pun harus berinovasi agar usaha-usaha yang mereka miliki itu
tidak kalah bersaing dengan para wirausaha dari Negara-negara tetangga. Jangan
hanya menjadi penonton. Jangan hanya melihat wirausaha lain tumpah di Negara
sendiri.
Banyak sudah kita melihat realita
mengenai pegawai yang meninggalkan zona nyaman nya untuk menjadi seorang
wirausaha. Dan mereka terbukti menjadi lebih baik dengan meninggalkna zona
nyaman tersebut.
Jika dilihat dari aspek ekonomi
mahasiswa juga turut berperan di dalamnya tidak terkecuali dalam AEC atau Asean
Economic Community yang rencananya menurut blueprint akan dilaksanakan pada
bulan Desember 2015 mendatang. Banyak persiapan yang dilakukan setiap negara di
ASEAN guna menyambut pergelaran pasar bebas di antara masyarakat ASEAN. Semua
bersaing untuk mendapatkan apa yang diinginkan karena akan tidak ada lagi sekat
pembatas antara satu negara dengan negara yang lain. Indonesia yang memiliki
sumber daya alam yang melimpah akan tidak berarti jika tidak dibarengi dengan
sumber daya manusia yang mamadai karena bagaimanapun SDM adalah sebagai pelaku
dan pengolah dari SDA. Salah satu SDM Indonesia adalah para akademisi termasuk
mahasiswa.
Jika kita menjadi seorang job
seeker dapat memberikan suatu pengalaman yang lebih dimana kita mengawali suatu
karir dari nol. Kita banyak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga,
terlebih di MEA ini kita bekerjasama dengan orang asing yang berbeda-beda
sehingga menuntut kita untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat. Menghadapi
MEA 2015 ini saya pribadi merasa takut kalah saing dengan orang asing karena
skill dan kemampuan yang saya miliki masih kurang (belum memiliki persiapan).
Oleh karena itu, sebelum MEA dibuka akhir tahun 2015 ini atau beberapa bulan
lagi, kita harus mempersiapkan diri dimana harus belajar lebih,
meningkatkan dan mengembangkan skill yang dimiliki. Sehingga nantinya ketika MEA
dibuka kita tidak khawatir dan siap bersaing dengan orang asing. Sebagai anak
bangsa harus bisa bersaing dengan orang luar, jangan sampai orang luar
menguasai setiap bidang nantinya yang ada di indonesia. Sebaliknya kita
menguasai semua bidang yang ada didalam negeri dan kalau bisa keluar negeri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar