Rabu, 14 Januari 2015

OPINI JIKA KITA MENJADI JOB SEEKER DAN JOB CREATOR DALAM MENGHADAPI MEA

MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya system  perdagaangan bebas antara Negara-negara asean. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC).
Pada KTT ASEAN ke-12 pada bulan Januari 2007, para Pemimpin menegaskan komitmen mereka yang kuat untuk mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 yang diusulkan di ASEAN Visi 2020 dan ASEAN Concord II, dan menandatangani Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 Secara khusus, para pemimpin sepakat untuk mempercepat pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 dan untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas.

Kesepakatan bersama untuk mengintegrasikan berbagai negara Asean(Indonesia,  Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunai Darussalam, Kamboja, Vietnam, Laos dan  Myanmar) yang masing-masing memiliki latar-belakang sosial-budaya, ideologi politik, ekonomi dan kepentingan berbeda ke dalam suatu komunitas yang disebut Masyarakat Ekonomi Asean ini masih menghadapi sejumlah kendala besar, khususnya bagi Indonesia yang masih dihadapkan dengan berbagai masalah multi dimensi yang sarat kepentingan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam Visi 2020, yang didasarkan pada konvergensi kepentingan negara-negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan memperluas integrasi ekonomi melalui inisiatif yang ada dan baru dengan batas waktu yang jelas. dalam mendirikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip terbuka, berorientasi ke luar, inklusif, dan berorientasi pasar ekonomi yang konsisten dengan aturan multilateral serta kepatuhan terhadap sistem untuk kepatuhan dan pelaksanaan komitmen ekonomi yang efektif berbasis aturan. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan membentuk ASEAN sebagai pasar dan  basis produksi tunggal membuat ASEAN lebih dinamis dan kompetitif dengan mekanisme dan langkah-langkah untuk memperkuat pelaksanaan baru yang ada inisiatif ekonomi; mempercepat integrasi regional di sektor-sektor prioritas; memfasilitasi pergerakan bisnis, tenaga kerja terampil dan bakat; dan memperkuat kelembagaan mekanisme ASEAN. Sebagai langkah awal untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Ada 3 bidang utama yang menjadi fokus pada MEA 2015 yaitu Politik dan Keamanan, Sosial Budaya, serta Ekonomi. Secara umum Indonesia telah menyatakan kesiapannya terhadap dua bidang utama tujuan dari MEA yaitu bidang Politik-Keamanan dan bidang Sosial Budaya. Salah satu tujuan Masyarakat Ekonomi ASEAN ini adalah untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN dan membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Pengaruh MEA terhadap perekonomian indonesia sangat besar dan dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi untuk masyarakat Indonesia.
Tujuan utama dari masyarakat Asean adalah Indonesia. menurut mereka pasar Indonesia adalah pasar yang bagus. Pasar besar dengan masyarakat yang konsumtif. Sementara masyarakat dan SDM Indonesia masih belum menyadari akan hal ini. Persaingan bebas yang sudah didepan mata seharusnya menyadarkan mereka akan menjadi apa kelak SDM produktif Indonesia. Jobseeker atau JobCreator?
Job Seeker adalah orang-orang yang mencari pekerjaan. saat ini Indonesia menyandang sebagai gelar Negara yang mempunyai sarajana terbanyak urutan kelima di dunia. Setiap tahunnya ribuan lulusan dari berbagai universitas berlomba melamar pekerjaan sesuai dengan  bidang mereka selama di perkuliahan. Namun, lapangan kerja yang terbatas membuat banyaknya pengangguran di Indonesia.
Sedangkan Job Creator adalah orang-orang yang menciptakan lapangan pekerjaan sendiri hingga mampu mempekerjakan orang lain. Walaupun pengangguran Indonesia yang besar, namun Indoinesia juga memiliki banyak Wirausahawan-wirausahawan terbaiknya.
Memang belum banyak yang saya siapkan untuk menyambut era persaingan pasar bebas yang sebentar lagi. Tapi saya terus beruasaha agar kualifikasi dan kemampuan yang saya miliki tidak kalah saing dengan masyarakat dari Negara tetangga. Memang tujuan terbesar saya adalah menjadi Job Creator. Orang-orang yang ada pada garis Job Creator adalah orang-orang yang hebat. Betapa tidak, mereka mampu menghasilkan dan mempekerjakan orang lain. Bukan hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.
Job Creator atau biasa kita sebut sebagai wirausaha pun bukan hanya sekedar membuka lapangan pekerjaan saja, tetapi mereka pun harus berinovasi agar usaha-usaha yang mereka miliki itu tidak kalah bersaing dengan para wirausaha dari Negara-negara tetangga. Jangan hanya menjadi penonton. Jangan hanya melihat wirausaha lain tumpah di Negara sendiri.
Banyak sudah kita melihat realita mengenai pegawai yang meninggalkan zona nyaman nya untuk menjadi seorang wirausaha. Dan mereka terbukti menjadi lebih baik dengan meninggalkna zona nyaman tersebut.  
Jika dilihat dari aspek ekonomi mahasiswa juga turut berperan di dalamnya tidak terkecuali dalam AEC atau Asean Economic Community yang rencananya menurut blueprint akan dilaksanakan pada bulan Desember 2015 mendatang. Banyak persiapan yang dilakukan setiap negara di ASEAN guna menyambut pergelaran pasar bebas di antara masyarakat ASEAN. Semua bersaing untuk mendapatkan apa yang diinginkan karena akan tidak ada lagi sekat pembatas antara satu negara dengan negara yang lain. Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang melimpah akan tidak berarti jika tidak dibarengi dengan sumber daya manusia yang mamadai karena bagaimanapun SDM adalah sebagai pelaku dan pengolah dari SDA. Salah satu SDM Indonesia adalah para akademisi termasuk mahasiswa.
Jika kita menjadi seorang job seeker dapat memberikan suatu pengalaman yang lebih dimana kita mengawali suatu karir dari nol. Kita banyak mendapatkan pengalaman yang sangat berharga, terlebih di MEA ini kita bekerjasama dengan orang asing yang berbeda-beda sehingga menuntut kita untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat. Menghadapi MEA 2015 ini saya pribadi merasa takut kalah saing dengan orang asing karena skill dan kemampuan yang saya miliki masih kurang (belum memiliki persiapan). Oleh karena itu, sebelum MEA dibuka akhir tahun 2015 ini atau beberapa bulan lagi,  kita harus mempersiapkan diri dimana harus belajar lebih, meningkatkan dan mengembangkan skill yang dimiliki. Sehingga nantinya ketika MEA dibuka kita tidak khawatir dan siap bersaing dengan orang asing. Sebagai anak bangsa harus bisa bersaing dengan orang luar, jangan sampai orang luar menguasai setiap bidang nantinya yang ada di indonesia. Sebaliknya kita menguasai semua bidang yang ada didalam negeri dan kalau bisa keluar negeri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar