BAB I
PENDAHULUAN
Dunia usaha makin lama makin meluas operasinya.
Apabila pada masa sebelum revolusi industri dalam abad ke-18 organisasi usaha
bersifat lebih banyak kumpulan perorangan dengan modal yang terbatas, maka
sejak revolusi industri timbul organisasi usaha raksasa yang bersifat lebih
banyak kumpulan modal dari pada kumpulan orang (pengusaha).
Pertumbuhan organisasi perusahaan menimbulkan gejala,
bahwa sebagai kumpulan modal akhirnya para pemilik perusahaan yang terdiri dari
para pemegang saham, pada hakekatnya tidak lagi langsung menguasai jalannya
perusahaan, kecuali pada rapat pemegang saham yang umumnya diadakan sekali
setahun.
Kekuasaan yang sebenarnya terletak pada para pemimpin
perusahaan atau yang disebut “manager”, yang langsung menentukkan jalannya
operasi usaha sehari-hari.
Manajemen keuangan perusahaan adalah suatu
kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh perusahaan.
BAB II
A. Manajemen
Keuangan Perusahaan
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui
bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan
karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi
unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan
suatu perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen
keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk
merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer
keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.
Manajer Keuangan merupakan seseorang yang mempunyai
hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga
bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.
Manajemen keuangan merupakan satu bagian dari
perusahaan yang sangat penting. Atau dengan pengertian lain manajemen keuangan
adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah untuk mendapatkan dana yang
dibutuhkan dan bagaimana penggunaanya dalam rangka mencapai tujuan. Hal-hal
yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah manajemen sumber dana,
manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan dana.
a. Sumber dana
Manajer keuangan harus dapat memilih sumber dana yang
akan digunakan dalam perusahaan.
Sumber dana
itu dapat berasal dari dalam perusaahan dan dari luar perusahaan.
1. Dana dari
dalam perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari perusahaan
dengan kebijakan menahan pembagian dividen. Para manajer keuangan harus dapat
memberi argumentasi kepada pemegang saham agar sebagian keuntungan perusahaan
disisihkan untuk memperbesar dana yang sudah ada. Manajer keuangan harus
memberi alasan yang tepat agar rapat umum pemegang saham menyetujui sebagian
laba ditahan untuk meningkatkan aset perusahaan.
2. Dana dari
luar perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh dana dari luar seperti
pasar modal, pinjaman bank dan sumber-sumber lainnya. Dana dari luar perusahaan
dapat berbentuk modal perusahaan dan pinjaman. Jika perusahaan menarik dana
dengan cara menjual saham, dana tersebut menjadi modal sendiri. Artinya, jumlah
saham yang beredar bertambah banyak. Pemegang saham adalah pemilik dan mereka
berhak mendapat dividen. Dilaun pihak, dana dari luar perusahaan dalam bentuk
pinjaman tidak begitu mempengaruhi kebijakan perusahaan. Konsekuensinya,
perusahaan harus membayar bunga tanpa terikat laba-rugi yang diperoleh
perusahaan. Pemilihan bentuk dana dari luar tergantung dari beberapa
pertimbangan, tetapi secara umum kebutuhan aktiva lancar harus menggunakan dana
sendiri, sedangkan investasi sebaiknya menggunakan pinjaman.
b. Penggunaan
dana
Dana yang
ada pada perusahaan, baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun dari luar
perusahaan harus digunakan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan agar nilai
perusahaan semakin meningkat pada masa yang akan datang. Dana itu dapat
digunakan untuk hal-hal berikut.
1. Penanaman
modal jangka pendek. Penanaman jangka pendek diwujudkan dalam usaha-usaha
yang bersifat sementara,seperti pembelian surat berharga, tabungan, dan
penanaman modal lainnya. Karena sifatnya jangka pendek, pembelian surat
berharga harus dalam bentuk yang cepat dijual kembali. Jika dalam bentuk
tabungan di bank, dana tersebut harus dapat dicairkan kapan pun pada saat
dibutuhkan.
2. Penanaman modal jangka panjang. Penanaman
modal jangka panjang diwujudkan dalam usaha-usaha yang bersifat permanen, seperti
pembangunan gedung bertingkat atau pemberian pinjaman dengan jangka waktu
pengembalian lebih dari satu tahun. Penanaman modal seperti itu harus dilakukan
dengan hati-hati karena jika terjadi kesalahan akan sulit diperbaiki.
c. Pengawasan
penggunaan dana
Dana yang digunakan harus diawasi penggunaannya agar
sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Kesalahan penggunaan
dana dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Untuk efisiensi dan
efektivitas, sebaiknya perusahaan menetapkan pola penggunaan dana yang disertai
pola pengawasannya.
B. Fungsi
Manajemen Keuangan Perusahaan
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi
Manajemen Keuangan:
1. Perencanaan Keuangan, membuat rencana pemasukan dan
pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
2. Penganggaran Keuangan, tindak lanjut dari perencanaan
keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
3. Pengelolaan Keuangan, menggunakan dana perusahaan
untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
4. Pencarian Keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber
dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
5. Penyimpanan Keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
6. Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi serta
perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
7. Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal atas
keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer
keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan atas biaya
2. Menetapkan kebijaksanaan harga
3. Meramalkan laba yang akan datang
4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja.
C. Perinsip
Manajemen Keuangan Perusahaan
Dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik
perlulah kita untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang
baik. Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1. Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus
konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak
boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang
tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa
terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas
adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau
organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang
diberikan pihak ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara
operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan
yang telah mereka ambil. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia
menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban
kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan
berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan
pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya
kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan
keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses
oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak
transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di
tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang
diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat
keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus
menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat
melaksanakan rencana stratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.
5. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu
yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan
catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan
keakuratan pencatatan keuangan
6. Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang
telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan
keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik,
identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem
keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar
Akuntansi (Accounting Standards)
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan
organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum.
Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem
yang digunakan organisasi
D.
Keputusan
yang diambil Manajemen Keuangan
Ada tiga
keputusan yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan
mengenai dividen. Kegiatan mencari alternatif sumber dana menimbulkan adanya
arus kas masuk, sementara kegiatan mengalokasikan dana dan pembayaran dividen
menimbulkan arus kas keluar, maka manajemen keuangan sering disebut manajemen
aliran (arus) kas.
Keterangan
lebih lanjut dari masing-masing keputusan sebagai berikut: (Van Horne)
1. Financing dicision: keputusan pendanaan atau pembelanjaan pasif
1. Financing dicision: keputusan pendanaan atau pembelanjaan pasif
- Implementasi dari rasing of funds, meliputi besarnya dana, jangka
waktu penggunaan, asalnya dana serta, persyaratan-persyaratan yang timbul
karena penarikan dana tersebut.
- Hasil financing dicision tercermin di sebelah kanan dari neraca.
- Raising of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri)
meliputi: saham preferen, saham biasa, laba ditahan dan cadangan, maupun
eksternal (modal asing) jangka pendek maupun jangka panjang. Sumber dana
jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payable atau open account),
utang wesel (notes payable), utang gaji, utang pajak. Sumber dana jangka
panjang misalnya, utang bank, dan obligasi.
2. Investmenf Dicision: keputusan investasi atau pembelanjaan aktif
- Implementasi dari allocation off funds.
- Allocation of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentuk working
capital, berupa aktiva lancar atau jangka panjang dalam bentuk capital
investment, berupa aktiva tetap.
- Tercermin di sisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus
ditetapkan misalnya berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas atau
persediaan, aktiva yang secara ekonomis tidak dapat dipertahankan harus
dikurangi, dihilangkan atau diganti.
3. Dividen Policy: keputusan mengenai dividen
- Berhubungan dengan penentuan prosentase dari keuntungan neto yang akan
dibayarkan sebagai cash dividend.
- Penentuan stock dividen dan pembelian kembali saham.
E. Tanggung
jawab staf keuangan
Tugas staf keuangan adalah mendapatkan dan
mengoperasikan sumber-sumber daya sehinggadapat memaksimalkan nilai perusahaan
dengan berbagai aktivitas (Brigham & Houston: 2006, 18) yaitu:
1. Peramalan dan perencanaan: mengkoordinasi prose~s
perencanaan yang akan membentuk masa depan perusahaan.
2. Keputusan-keputusan investasi dan pendanaan:
membantu menentukan tingkat penjualan perusahaan yang optimal, memutusakan aset
spesifik yang harus diperoleh, dan memilih cara terbaik untuk mendanai aset.
3. Koordinasi dan kontrol: berinteraksi dengan
karyawan-karyawan lain untuk memastikan bahwa perusahaan telah beroperasi
seefisien mungkin.
4. Berinteraksi dengan pasar keuangan: berinteraksi
untuk mendapatkan atau menanamkan dana perusahaan.
5. Manajemen risiko: bertanggung jawab untuk program
manajemen risiko secara lceseluruhan termasuk mengidentifiksi risiko dan
kemudian mengelolanya secara efisien.
F. Tujuan
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan
yang digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan (Sartono:
2000, 3) yaitu:
1. Tujuan
normatif manajemen keuangan adalah mazimization wealth of stockholders atau
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
- Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan
memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
- Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan
yang mempertimbangkan faktor risiko.
- Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan
pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
- Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran
kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
- Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
2.
Nilai
perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya
perusahaan tersebut dijual. Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di neraca)
tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen
lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
- Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
- Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual belikan di pasar modal.
Dari indikasi tersebut dapat ditarik :
a. Memaksimalisasi nilai perusahaan tidak sama dengan
memaksimalisasi laba:
- Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham
dengan hasll penjualan saham dlinvestaslkan pada deposlto atau obllgasl
pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan besar tetapl keuntungan per
lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar
bertambah, sehlngga kondlsl perusahaan tldak balk.
- Terminologl profit memlllki pengertian ganda, dlsebabkan terdapat
banyak definlsl profit.
b.
Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba per~lembar
saham (earning per share = EPS) alasannya:
- Tujuan memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya
keuntungan yang diharapkan.
- Tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di
masa yang akan datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar,
maka kenaikan keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan
harga saham.
KESIMPULAN
seseorang yang mempunyai hak dalam mengambil suatu
keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi, pembelanjaan dan bertanggung jawab dalam
bidang keuangan pada suatu perusahaan ialah Manajemen keuang yang memiliki
perinsip dan tujuan untuk menjalankan suatu perusahaan.
REFERENSI
http://wikipedia bahasa Indonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar